Judul : Delirium
Pengarang : Lauren Oliver
Penerbit : Mizan Fantasi
ISBN : 9789794336465
Halaman : 515
Rating : 3 of 5 stars
Lena Haloway hidup didunia dimana cinta dinyatakan sebagai sebuah penyakit. Untungnya pemerintah telah berhasil meracik penawar untuk penyakit ini. Penawar ini baru akan diberikan setelah seseorang berumur 18 tahun. Dibawah umur tersebut, proses penyembuhan sangat berbahaya hingga bisa menyebabkan kematian.
Lena sudah tidak sabar ini menjalani prosedur penyembuhan ini. Ia ingin cepat kuliah dan kemudian membangun rumah tangga dengan jodoh yang telah dipilihkan olehnya. Tetapi sayangnya, saat saat hari prosedur penyembuhannya datang, acara tersebut dikacaukan oleh para Invalid, orang-orang yang menolak untuk disembuhkan.
Proses penyembuhan dianggap batal dan akan diulang beberapa bulan kemudian. Tetapi dalam masa penungguan ini Lena bertemu dengan Alex Sheates, cowok yang sudah mengalami prosedur penyembuhan tetapi malah menularkan penyakit cinta kepada Lena.
Pertamakali buku ini diterjemahkan saya sama sekali tidak tertarik membacanya. Sinopsis dibelakang buku mengingatkan saya akan sebuah film berjudul Equilibrium yang dibintangi oleh Christian Bale. Di film ini pemerintah mengontrol emosi warganya dengan memberikan suntikan obat yang harus mereka konsumsi setiap hari. Tindakan ini diambil karena dunia yang hancur setelah perang dunia ketiga, sehingga seorang ilmuwan muncul sebagai juru selamat dengan menciptakan obat tersebut. semua benda yang bisa menimbulkan rasa cinta dan ambisi ingin memiliki dihancurkan termasuk lukisan-lukisan seperti lukisan Monalisa, musik-musik klasik, dll.
Pada suatu hari Christian Bale yang berperan sebagai seorang Cleric, anggota pasukan pengaman, melewatkan satu sesi suntikannya dan pemandangan matahari terbit menggugah perasaan yang tertidur didalam dirinya.
Nah, mirip kan ceritanya?
Hanya saja versi Equilibrium jauh lebih bagus daripada Delirium ini. Suasana militernya sangat terasa, dan jangan harap para kaum pemberontak bisa menyelundupkan sapi ke dalam kota seperti yang dilakukan para Invalid di Delirium. Malah para pemberontak menjadi orang-orang yang berada di barisan depan upacara pidato harian pemerintah dan yang bertepuk tangan paling meriah, yang menunjukkan keahlian mereka berpura-pura dihadapan umum.
Dan saya sempat heran saat dengan mudahnya Hanna menemukan tempat dimana sebuah konser terlarang akan diselenggarakan. Melalui internet pula. Emang pemerintah ga bisa mencari hal-hal seperti itu? Apalagi kalo diliat para pengunjung konser itu banyak pula teman-teman sekolah Lena dan Hana.
Saya merasa Delirium ini mungkin terinspirasi dari film Equilibrium tapi dengan settingan YA. Hanya saja Delirium ini terasa lebih dangkal menurut saya dan kondisi dunia kurang meyakinkan. Tanggung. Ga ketat dan tidak juga lunak.
Yang jadi pertanyaan, kalo emang ga tertarik baca buku ini kenapa dibeli juga?
Yah, karena lagi obral 15 ribu sih. Hehehehe...
#Nunggu obralan Pandemonium
15 ribu, huhuhuhuhu (nyesek dengernya)
ReplyDeletebukunya itu dari awal-pertengahan agak boring lebih ke seputar rutinitas Lena. Pas bagian pertengahan - akhir itu lumayan seru. Ending clifhangetnya klimax.
BTW, reviewnya malah bikin aku mau nonton Equilibrium
coba ditonton deh Equilibriumnya. ceritanya lebih matang dan actionnya bagus.
Deleteitu pertamakali aku kenal Christian Bale. dan jatuh cinta juga. hehehehe... abis dia guanteeeng banget disitu..
aku juga agak boring di awal sih, tapi endingnyaaa yaampun seru banget!
ReplyDeleteaku juga blm nonton Equilibrium sih. kapan-kapan nonton ah...
btw, 15 ribu??? yaampun,..
yaiiiii,,, hari minggu kemarin aku baru aja beli ni novel, karna lagi obral n liat harganya 15rb tanpa pikir panjang langsung aja bawa ke meja kasir,,, dan sekarang baru 5 halaman yang terbaca,, sejauh aku menbaca belum dapat feel nya dan belum tahu berceritakan tentang apa,,, ...
ReplyDeletebelinya di gramedia juga ya? sepertinya obralnya pindah-pindah deh, ga serentak di semua tobuk gramedia. aku udah sebulan yang lalu dapet obralan ini :)
Delete