Pages

Wednesday, July 25, 2012

Forever a Lady (The Roumor #2) by Delilah Marvelle

Forever a Lady (The Rumor, #2)


My rating: 4 of 5 stars




Lady Bernadette Marie Burton dinikahkan pada umur 18 tahun oleh ayahnya dengan Lord Burton yang usianya hampir 40 tahun lebih tua daripada Bernadette. Setelah menikah selama hampir 12 tahun Bernadette kemudian ditinggal mati suaminya dan mewarisi jutaan poundsterling dari suaminya. Alhasil, Bernadette menjadi incaran para pemburu harta.

Bernadette sendiri bertekad untuk tidak menikah lagi danberniat menghabiskan sisa hidupnya dengan bebas tanpa tuntutan dari society. Skandal demi skandal kemudian melekat pada namanya.

Bernadette kemudian memutuskan untuk tinggal di New York. Tapi seorang teman yang pernah menolongnya kemudian meminta Bernadette untuk menemani Georgia, gadis Amerika yang akan menikah dengan seorang duke, ke London sekalian mengajarinya etiket kalangan atas London.

Di London inilah kemudian Bernadette bertemu dengan Matthew Joseph Milton. Matthew yang keturunan Irlandia merupakan ketua gang 40 Pencuri yang bertujuan membersihkan daerah kumuh New York dari kekerasan dan kematian. Akibatnya Matthew dikejar-kejar untuk dibunuh sehingga harus kabur ke London.
Daya tarik antara Bernadette dan Matthew langsung menyala dengan seketika. Matthew langsung merasa bahwa Bernadette adalah “the one” yang telah ditunggu-tunggunya selama ini. Sedangkan Bernadette sendiri masih tidak percaya akan cinta.

Setelah percintaan, pertengkaran, perpisahan dan pertemuan kembali Bernadette akhirnya sadar bahwa ia mencintai Matthew. Walaupun kedudukan mereka tidak setara Bernadette bersedia menerima Matthew apa adanya. Tetapi Matthew yang telah membubarkan kawanan pencurinya dan berkerja secara halal menginginkan Bernadette yang “mengcourtingnya” sehingga Bernadette benar-benar yakin bahwa ia mencintai Matthew.


Ebook ini saya dapatkan dari netgalley beberapa minggu yang lalu, tapi kesempatan membaca baru datang sekarang. Untunglah tidak terlalu banyak adegan yang harus saya skip di buku ini karena sekarang bulan puasa J

Alasannya? Karena Matthew punya banyak syarat kalo Bernadette emang ingin mengcourtingnya :

Rule one—my bedchamber is off-limits.
Rule two— your bedchamber is off-limits.
Rule three— our lips never touch.
Rule four— we only see each other during calling hours or in public or at events where crowds are assured to ensure that rule one, two and three are never trifled with.
Rule five— all rules cease to exist when you ask me to marry you.

Tapi itu bukan berarti buku ini jadi kurang menarik untuk dibaca lho... Cinta kilat antara Matthew dan Bernadette diawal buku kemudian berkembang menjadi pengenalan karakter satu sama lain sangat sulit untuk dilewatkan. Kalau awalnya Bernadette menganggap Matthew sebagai wujud dari khayalan masa kanak-kanaknya, ia kemudian memahami bahwa Matthew merupakan manusia yang jauh lebih kompleks dengan beban dan masalalu yang berat.

Saya suka tokoh Matthew di buku ini. Sikapnya yang tegas dan sangat memandang tinggi keadilan membuat ia dicintai oleh orang-orang sekitarnya. Bagi Matthew kebutuhan orang lain jauh lebih penting dari kebutuhannya sendiri sehingga Matthew sama sekali tidak mempunya harta benda yang berarti. Satu-satunya yang penting baginya adalah surat kabar menguning peninggalan ayahnya. Dan integritasnya adalah sesuatu yang tidak bisa dibeli.

Ga sabar pengen baca karya Ms. Marvelle yang lainnya J



No comments:

Post a Comment