Pada zaman dahulu kala kerajaan Jepang diperintah oleh
seorang ratu bernama Ratu Jowka. Tapi pemerintahan Ratu Jowka sedang goyah
karena pemberontakan yang dilakukan oleh Ti-Lu, seorang bangsawan, samurai,
ahli strategi dan penyihir. Banyak pengkhianat yang menyeberang ke sisi Ti-Lu
hingga akhirnya Ti-Lu berhasil mengepung ibu kota kerajaan.
Saat sedang sedih memikirkan nasib kerajaannya, seorang
ksatria tua tiba-tiba muncul dihadapan sang Ratu. Sikapnya berwibawa dan
mengenakan pakaian perang yang berkilau megah.
Ternyata ksatria tua tersebut adalah dewa api, yang merasa
kasihan melihat nasib yang menimpa rakyat dan kerajaan Ratu Jowka. Dewa api
berjanji akan membantu sang ratu dalam perang menghadapi Ti-Lu.
Pasukan kemudian dipersiapkan dan sang dewa berada pada
barisan paling depan. Pertempuran terjadi, dengan sihirnya Ti-Lu berusaha
menghancurkan pasukan Ratu Jowka. Tetapi berkat bantuan Dewa api malah pasukan
Ti-Lu yang terpukul mundur. Ti-Lu melarikan diri hingga ke gunung Shu. Tidak ada
lagi tempat untuk bersembunyi. Menjadi gila karena kecewa Ti-Lu akhirnya
menghantamkan kepala ke batu gunung. Begitu kerasnya hantaman tersebut membuat
gunung Shu meletus. Lahar panas dan awan hitam keluar dari pusat gunung.
Saking panasnya lahar tersebut membuat dasar pilar penyangga langit meleleh dan jatuh, menyebabkan langit sobek dan menutupi bumi. Bumi
dipenuhi kegelapan karena cahaya matahari tidak sanggup menembus robekan langit
yang menutupi bumi.
Sekali lagi kearifan Ratu Jowka diuji. Ia mengumpulkan semua
cerdik pandai, tetapi tidak ada satupun usulan yang bisa diterapkan. Akhirnya Ratu
Jowka menemukan sebuah cara. Ia meminta rakyatnya mengumpulkan bebatuan berwarna
dan merebusnya dengan porselen paling bermutu hingga menghasilkan bubur yang
kental dan mengilap.
Dengan bubur tersebut Ratu Jowka merekatkan kembali langit
yang robek dan meminta kura-kura raksasa menjadi pilar penyangga langit.
Tapi permasalahan tidak selesai begitu saja. Walaupun langit
sudah direkatkan kembali, tetap tidak ada cahaya matahari dan bulan. Ternyata
matahari dan bulan sedang beristirahat di istana masing-masing, tidak sadar
bahwa langit telah utuh kembali. Ratu Jowka mengirim utusan untuk menyampaikan
kabar tersebut hingga akhirnya matahari dan bulan kembali menjalankan tugas
mereka.
Ketika di puja-puji oleh rakyatnya karena keberhasilan ini,
Ratu Jowka hanya berkata bahwa ia hanya sekedar menjalankan tugasnya.
Di Kumpulan Dongeng Sedunia terdapat beberapa dongeng yang
berasal dari negeri matahari terbit. Tapi saya paling suka cerita mengenai Ratu
Jowka ini. Sebagai seorang pemimpin ia menjalankan
tugasnya dengan serius dan sangat memperhatikan kehidupan rakyatnya.
Dan karena besok, 9 Juli 2014, adalah hari pemilihan
presiden kita semoga presiden terpilih nantinya juga memiliki sifat Ratu Jowka
ini :)
Dongeng paling menarik dari Negri Jepang:
ReplyDelete- 7 Orang Samurai
- Ratu Jowka
- Hido si Ksatria yang Sial