Setelah berbicara mengenai genre
romance secara umum di postingan ini, pada kesempatan kali ini saya akan
membahas mengenai salah satu subgenre romance yaitu historical romance. Review novel historical romance saya untuk acara ini berjudul Four Nights With The Duke karya Eloisa James. Klik judul buku untuk membaca reviewnya ya :)
Historical romance merupakan salah satu subgenre romance yang bersetting sebelum perang dunia kedua. Berdasarkan settingan waktu ini subgenre historical romance memiliki cakupan yang luas, mulai dari zaman Viking, medieval, Tudor, Regency dan lain-lainnya.
Tokoh-tokoh utama dari
novel-novel historical romance ini biasanya adalah kaum bangsawan, walaupun
sesekali muncul juga tokoh dari kalangan umum tapi biasanya memiliki pengaruh
dan hubungan dengan para aristokrat ini.
Tokoh utama wanita biasanya
adalah seorang lady yang sedang mengalami kesusahan dan kemudian ditolong oleh
tokoh pria yang biasanya adalah seorang duke atau earl. Tokoh utama perempuan digambarkan
sebagai seorang gadis perawan yang lugu, mudah pingsan oleh sesuatu yang berbau
skandal dan sangat butuh pertolongan dari si tokoh laki-laki. Sementara para
lord digambarkan sebagai seorang aristokrat yang angkuh dan seringkali memiliki
mistress sebelum akhirnya jatuh cinta kepada si lady tokoh utama.
Barbara Cartland termasuk seorang
penulis yang sangat produktif menghasilkan karya historical romance. Ada puluhan
judul yang telah ditulisnya dengan karakter tokoh utama yang sebenarnya
hampir-hampir mirip.
Perkembangan jaman membuat arah
cerita subgenre historical romance ini juga berubah. Para lady tokoh utama
digambarkan menjadi seorang yang lebih modern, kadang sedikit mendobrak batasan
Society. Tidak jarang si lady memiliki identitas rahasia sebagai penulis (Four Nights With The Duke), pemilik klub
(Never Judge A Lady By Her Cover),
mata-mata (Lord and Lady Spy), dan
lainnya. Mereka tidak lagi digambarkan sebagai perempuan yang harus selalu
diberi pertolongan, malahan terkadang merekalah yang menjadi penolong si tokoh
laki-laki.
Pada awalnya cover novel-novel historical romance itu menampilkan gambar seorang perempuan yang sedang berada dalam pelukan seorang lelaki dengan pakaian mereka yang agak terbuka. Karena gambar cover ini novel historical romance pernah juga disebut sebagai novel 'bodice rippers' . Walaupun sekarang masih sedikit provokatif, kebanyakan cover novel historical romance terlihat cantik.
Pada awalnya cover novel-novel historical romance itu menampilkan gambar seorang perempuan yang sedang berada dalam pelukan seorang lelaki dengan pakaian mereka yang agak terbuka. Karena gambar cover ini novel historical romance pernah juga disebut sebagai novel 'bodice rippers' . Walaupun sekarang masih sedikit provokatif, kebanyakan cover novel historical romance terlihat cantik.
Dari sekian banyak novel-novel
historical romance yang saya baca, ada beberapa kesamaan yang saya dapati yang
biasa ada di novel-novel tersebut. Antara lain adalah:
1. Season
Season ini merupakan puncak dari
kegiatan sosial para Lord dan Lady. Biasanya merupakan ajang bagi para Mama untuk
mendapatkan jodoh bagi putri-putri mereka. Para Lady menghabiskan waktu merancang
pesta terbaik mereka, menghadiri pesta-pesta yang diadakan oleh bangsawan lain
dan berlomba-lomba membuat baju di modiste
ternama.
Terkadang diadakan house party dimana pihak penyelenggara
pesta mengadakan pesta dirumah mereka dalam jangka waktu tertentu (misalnya
seminggu) dan pada saat-saat seperti inilah banyak skandal terjadi. Hampir di
setiap novel historical romance mengambil masa-masa Season ini sebagai
settingan cerita mereka.
2. Afternon Walk di Hyde Park
Acara jalan-jalan di Hyde Park
merupakan acara wajib bagi para lord dan lady untuk bisa ‘dilihat’ dan ‘melihat’.
Biasanya dilakukan pada fashionable hour
atau sore jam empatan lah. Karena para lord dan lady ini berpesta sepanjang
malam, jadi hal yang agak menyulitkan bagi mereka untuk bangun pagi :)
Biasanya tempat ini menjadi ajang pertukaran gosip, atau tempat jalan-jalan bagi para lord yang sedang meng’court’ wanita pujaannya.
3. Gretna Green
Bagi pembaca historical romance,
Gretna Green bukan tempat yang asing bagi mereka. Bertempat di Scotlandia,
Gretna Green merupakan surga bagi para lord dan lady yang hendak kawin lari.
Syarat menikah di Gretna Green cukup sederhana. Dinikahkan di gereja desa dan
kemudian ‘consumate’ pernikahannya di
penginapan yang kabarnya cukup banyak di Gretna Green. Dan setelah itu, voila,
tidak ada yang bisa membatalkan pernikahan mereka.
Biasanya adegan kabur ke Gretna
Green ini diikuti oleh pengejaran yang dilakukan oleh pihak keluarga. Walaupun akhirnya
lady yang kabur berhasil ditangkap kembali sebelum mereka sampai ke Gretna
Green tapi sudah pasti bahwa nama si Lady sudah tercemar dan mau tak mau pihak
keluarga tetap menikahkan putri mereka dengan laki-laki yang membawanya kabur. Kekhawatiran
pihak keluarga biasanya adalah mereka mencurigai si laki-laki sebagai pemburu
harta sehingga kalau ia meminang si lady kepada keluarganya akan jelas-jelas
ditolak.
4. Mistress a.k.a perempuan
simpanan
Nggak akan banyak-banyak saya
bahas. Dari namanya aja udah jelas. Biasanya para lord memiliki seorang
simpanan saat mereka bertemu dengan si lady tokoh utama. Para simpanan ini
biasanya adalah kaum demi monde
seperti artis panggung, penyanyi opera, penari atau malah kadang-kadang para
janda bangsawan yang masih muda. Hubungan si Lord dengan simpanannya ini
kemudian diakhiri saat si Lord sadar ia ternyata tertarik pada si lady tokoh
utama.
5. Compromise Situation
Ditemukan dalam situasi yang
mencurigakan membuat pernikahan antara tokoh utama menjadi lebih cepat. Biasanya
konflik cerita adalah bagaimana keduanya kemudian menjalani pernikahan mereka
dan membuatnya sukses. Pada compromise situation ini biasanya kadang malah
kedua tokoh utama hanya kebetulan berada diruangan yang sama. Tetapi tanpa
pendamping sehingga menimbulkan kecurigaan bahwa mereka sedang melakukan
hal-hal yang tidak senonoh. Tapi banyak juga keduanya tertangkap karena sedang
asyik bermesraan :)
6. Para Governess menikahi sang
Lord
Tokoh governess atau pengasuh
anak sering menjadi tokoh utama sebuah novel historical romance. Biasanya tokoh
governess itu masih punya keturunan bangsawan tetapi keluarga mereka tidak
memiliki harta sendiri sehingga terpaksa menopang kehidupannya dengan bekerja. Kebanyakan
Governess ini memiliki tantangan dalam menghadapi lord majikan mereka.
Selain bersetting di Eropa,
subgenre historical romance juga ada yang bersetting di Amerika. Para tokoh
biasanya adalah para frontier, pemilik perkebunan, Indian berdarah campuran,
koboi dan lainnya.
Terdapat banyak perbedaan antara
novel historical romance yang bersetting di Eropa dengan yang bersetting di Amerika.
Pada novel yang bersetting di Eropa
kita menemukan kehidupan kelas atas yang glamor dengan pesta silih berganti,
bahasa yang halus, dan sikap yang lebih terbuka.
Sedangkan novel historical
romance yang bersetting di Amerika (western
romance) biasanya bertempat di sebuah kota kecil dengan penghuninya yang
berasal dari masyarakat kelas bawah. Bahasa yang digunakan juga lebih kasar dan
terasa ‘udik’. Lingkup sosialnya juga lebih kecil dan lebih relijius
dibandingkan dengan yang di Eropa. Para tokoh laki-lakinya merupakan seorang
pekerja keras berbeda dengan para lord yang pantang terlihat sedang bekerja.
Dari novel historical romance
versi Amerika ini saya paling suka kisah mengenai para frontier yang terkadang
mesti mesan pengantin lewat pos saking sedikitnya populasi perempuan di kota
mereka. Selain itu kisah-kisah tentang
para koboi dan Indian juga membuat saya berdebar.
Pembahasan mengenai western romance bisa dibaca di postingan teman saya sesama grup romance, Daneeollie disini.
Nah, itulah sedikit pembahasan
saya mengenai subgenre historical romance. Apabila ada tambahan informasi
silakan tulis di komen dibagian bawah ya :)
Oh ya, sudah pada ikutan giveaway
grup romance? Giveaway bakal berakhir besok lho, cepetan ikutan ya dan dapatkan
hadiah-hadiah menarik dari kam. Klik gambar untuk menuju postingan giveaway ya :)
wah aku suka deh postingan sub genre krn jd lebih paham mengenai genre tersebut. Postingannya keren, aku selama ini baca hisrom baru sedikit, cuma yg seri wallflower Lisa Kleypas, 1 seri Bridgerton dan yg westetn baru yg seri Comanche Moon.
ReplyDeleteBelum kesampaian baca seri hisrom yg ada adegan pengantin dipesan via pos.
thank you Lina, hisrom emang genre favoritku jadinya semangat bikin sedikit keterangan mengenai hisrom :)
ReplyDeletewalaupun baru sedikit baca, tapi yang udah kamu baca itu yang bagus-bagusnyo lho :)
semoga makin tertarik ama hisrom ya...
Saya menyukai HisRom. Tapi sebelum baca postingan ini, ternyata aku belum begitu mengenal subgenre ini. Makasih Kak Ira artikelnya :)
ReplyDeletesama-sama Siro, senang posting yang sedikit ini bisa membantu :)
ReplyDelete