Siapa sih yang tidak mengenal Agatha Chistie? Bagi pecinta novel-novel detektif/kriminal, karya Dame yang satu ini merupakan bahan bacaan wajib. Rasanya tidak afdhol menyebut diri sendiri sebagai pembaca novel detektif kalau belum membaca novel-novel Agatha Christie.
Dan, ehem, saya ngaku kalau termasuk golongan yang tidak afdhol ini.
Well, setidaknya sampai beberapa minggu yang lalu :)
Pertemuan pertama saya dengan Agatha Chistie terjadi ditahun 90an, rasanya saya masih SMP waktu itu. Saya tidak ingat apa judul buku dan bagaimana jalan ceritanya, karena saat itu saya hanya membaca beberapa bab. Yang saya ingat adalah setelah beberapa bab itu saya merasa bosan, nggak ada chemistry antara saya dengan buku tersebut. Jadi saat itu saya putuskan kalau saya bukan penggemar Agatha Christie.
Pikir saya, mungkin saya lebih ke tipe Perry Mason yang dikoleksi papa saya waktu itu.
Nah, itu kisah pertama saya dengan Agatha Christie. Trus, judul yang cinta pada bacaan kedua itu apa pula maksudnya?
Well, cinta kedua ini terjadi karena... Stephen King!
Percaya atau nggak, saya juga belum pernah membaca novel-novel Stephen King. Nggak tahu kenapa, rasanya nggak selera aja. Padahal saya penggemar berat James Patterson dan Jeffery Deaver. Tapi karena New Author Reading Challenge tahun ini menuntut saya membaca novel thriller dari pengarang yang belum pernah saya baca bukunya, akhirnya saya putuskan membaca Mr. Mercedes-nya Stephen King. And guess what... I'm in love!
Setelah membaca buku itu saya jadi mikir betapa banyak buku-buku bagus yang tidak saya baca karena tidak diberi kesempatan (kedua). Misalnya karya-karya Agatha Christie ini.
Kebanyakan teman-teman saya di goodreads adalah penggemar novel Agatha Chistie. Rasanya dalam seminggu itu ada aja yang menandai buku-bukunya baik untuk dibaca, sedang dibaca atau selesai dibaca. Belum lagi kalau penerbit mengeluarkan novel dengan cover baru, bakalan penuh timeline saya dengan buku-buku Agatha Christie :)
Setelah peristiwa Stephen King saya putuskan hunting novel Agatha Christie yang mau dibaca. Lumayan susah juga milihnya karena rata-rata memiliki rating 4 bintang. Setelah bergalau-galau ria akhirnya keputusan saya jatuh pada "And Then There Were None" atau judul terjemahan lamanya "Sepuluh Anak Negro" dan judul cetak barunya "Lalu Semuanya Lenyap".
Lalu buru-buru nyari pinjeman. Iyaaaa... saya masih minjem ini, makanya nggak ikutan yang #125Potret :)
Dan novel ini membuat saya penasaran sepanjang membacanya. Benak saya terus bertanya, Siapa? Siapa? Siapa? Pasti si pelaku bersembunyi di pulau tersebut. Dan kemudian saya dapati kalau pelaku bersembunyi di tempat yang jelas terlihat. Twist yang tidak saya sangka-sangka.
Dan sayapun tahu dengan pasti sudah memulai petualangan Agatha Christie saya dengan buku yang tepat :)
Aissshhh... Nggak sabar mau membaca buku-buku lainnya, apalagi yang seri Hercule Poirot dan Miss Marple.
Dan boxset novelnya bener-bener menggiurkan!
Catt: Postingan ini diikutsertakan untuk kegiatan #125Cerita dalam rangka perayaan menyambut 125 tahun kelahiran Agatha Christie di blog Sel-Sel Kelabu.
Alhamdulillah, akhirnya rangkai
acara Playing Around With Romance yang diadakan oleh grup romance dalam rangka
menyambut ulang tahun BBI yang keempat tahun sudah mencapai akhir. Yang
tertinggal hanyalah pengumuman pemenang Giveaway yang akan saya umumkan
sebentar lagi.
Saya bersyukur cukup banyak yang
mau mengikuti giveaway di blog saya walaupun hadiahnya tidak seberapa. Dan membaca
semua kesan-kesan kalian saat pertama mengenal BBI dan ternyata BBI membantu
dalam pengembangan genre bacaan atau pemilihan buku yang kalian ingin beli
sungguh membuat saya terharu.
Dari sekian banyak komentar di
giveaway ini, ada beberapa hal pengen saya jawab sebelum mengumumkan siapa
pemenang giveaway di blog ini :)
Bagi yang tertarik untuk menjadi
member BBI tapi nggak tahu caranya, silakan hubungi bagian membership BBI atau
bisa bertanya di website kami blogbukuindonesia.com
Untuk yang merasa nggak yakin
bisa rutin bisa bikin review di blog bukunya, untuk tahap-tahap awal mungkin kamu
bisa bikin postingan sekali dua minggu atau sekali sebulan. Tuliskan lagi
mengenai apa yang kamu baca (kalau ada spoiler kasih warning ya), dan tambahkan
kesan-kesan kamu selama membaca buku. Contoh: Aku nggak suka si A di buku
ini. rasanya dia kok galau banget sih, sebentar-sebentar bilang cinta tapi pas
ada cowok lain kok bawaannya menggoda. Hmmpph... ;(
Kebanyakan review member BBI itu
personal kok, nggak memenuhi aturan baku yang mesti membahas bagian intrisik
atau lain-lainnya itu. Kalau rasanya isi postingan kamu pendek perbanyak kasih
gambar agar reviewnya terlihat lebih ‘berisi’ :)
Setelah itu, kalau sudah terbiasa
mereview rajin-rajin berkunjung ke blog-blog member BBI. Selain menjalin
persahabatan, kamu juga bisa lihat bagaimana cara mereka mereview buku. Apa saja
yang mereka bahas di review mereka, apakah mengenai cover buku, sifat tokoh
(kelemahan dan kekuatannya), plot, settingan cerita, dll. Sedikit demi sedikit
masukkan bagian-bagian tersebut ke review kamu sampai kamu puas dengan review
yang kamu hasilkan.
Nah, kadang rasanya bosen juga
ngerivew kan? Kamu bisa bikin postingan lain selain review asal masih
bersangkutan dengan dunia buku. Mau cerita perjuangan mendapatkan sebuah buku,
bikin perbandingan antara buku dan filmnya, atau opini-opini kamu mengenai
buku, tokoh, plot, dll.
Dan kalau misalnyalagi suntuk banget buat ngepost sesuatu, BBI
memberi anggotanya kesempatan untuk mengupdate blog bukunya paling lama dalam
tiga bulan. Dan setelah 3 bulan tidak ada postingan apa-apa, BBI akan mengirim
pemberitahuan agar kamu mengupdate blog kamu. Bila tidak ada respon baru BBI
akan mengeluarkan kamu dari daftar anggotaya.
Sesuntuk-suntuknya saya, biasanya
dalam sebulan saya bisa bikin satu review biar nggak ditendang dari BBI. Hahahaha...
Silakan klik postingan yang ini
untuk membaca perubahan yang saya rasakan setelah menjadi anggot BBI :)
Eh, udah nggak sabar pengen tahu
siapa pemenang Giveaway Spring of Love di blog ini?
Nah, setelah mengocok nama-nama
peserta giveaway menggunakan random.org terpilihlah nama-nama berikut sebagai
pemenangnya:
Sabrina
Dini Aprianti
Selamat, kamu berdua menjadi
pemenang Giveaway Spring of Love di blog saya. Email pemberitahuan sudah saya
kirimkan ke alamat email yang kamu berikan kepada saya. Yang pertama merespon email
saya akan mendapat kesempatan pertama untuk memilih buku yang diinginkannya.
Jangan lupa cek spam ya.
Apabila tidak ada respon dari pemenang dalam 2x24 jam, maka kamu akan didiskualifisi dan pemenang baru akan saya pilih kembali
Tidak disangka telah hampir empat
tahun juga aku bersamamu. Tidak ada saat-saat yang menyedihkan, hanya ada
kegembiraan.
Rasanya hampir setiap tahun aku
berkata betapa bersyukurnya aku sudah mengenalmu. Aku masih ingat ketika kamu
hanya berupa sebuah thread yang berisi daftar blog-blog yang khusus membahas
buku. Mengunjungi semua blog-blog itu membuatku terpicu untuk membuat blog
sendiri. Padahal aku sama sekali belum pernah ngeblog waktu itu.
Siang malam selama sebulan penuh
aku belajar sendiri membangun dan menyusun blog bukuku. Mengubek-ubek kembali
review buku yang pernah aku pasang di goodreads agar bisa menjadi postingan di
blog. Bahkan setelah selesai membuat blog buku aku masih ragu untuk
mendaftarkannya. Takut tidak memenuhi syarat. Baru setelah tiga bulan ngeblog
aku berani mendaftarkan blog-ku.
Sekarang membaca ulang
postingan-postingan awal itu membuatku sedikit malu. Isinya lebih ke arah
menceritakan kembali daripada mereview. Mungkin yang baca postingan-postingan
awalku pada sebel karena isinya spoiler melulu ^.^;
Dan itulah kesenangan bisa
bergabung dengan kamu. Aku banyak belajar dari semua blog-blog yang aku
kunjungi. Belajar membicarakan plot, tokoh-tokohnya, settingan tempat dan
waktu, kover dan banyak lagi yang lainnya. Aku juga belajar untuk tidak takut menyampaikan
pendapatku. Kalau buku itu memang tidak menarik minatku, aku akan mengatakan
persis seperti itu. Selalu aku usahakan menggunakan bahasa yang sopan. Tapi kalau
bukunya menurutku sudah sangat keterlaluan kadangreviewku bisa menyakitkan juga...
Dari dulu aku adalah seorang
introvert yang sangat pemalu, lebih suka mendengarkan daripada memberikan
pendapat. Dan hampir semua teman-temanku adalah orang-orang yang hobi berbicara
sehingga kadang aku tidak mendapatkan kesempatan untuk berkata. Tapi blog buku
ini mengubahku. Aku bisa panjang lebar menyampaikan pendapatku tentang sebuah
buku, kadang meninggalkan komentar di blog buku lain yang pemiliknya belum aku
kenal. Bahkan sekarang ini aku cukup sering mengirimkan review bukuku untuk lomba.
Selain itu, di beberapa
kesempatan mengadakan blogtour aku semakin sering berinteraksi dengan para
pengunjung blogku. Nah, darimana lagi aku bisa punya kesempatan mengadakanblogtour kalau bukan dari mengenalmu?
Menjadi bagian komunitasmu
seperti membebaskan sebuah bagian dari diriku. Dari yang awalnya aku hanya
membaca, membaca dan membaca sekarang aku diberi peluang untuk merenungi dan menyampaikan
apa yang aku sukai dari sebuah buku, apa yang membuat aku memberikan bintang 5,
4, 3, 2, bahkan 1 untuk buku yang aku baca.
Kamu memberikan begitu banyak
keuntungan buatku. Menambah wawasanku akan bacaan yang bagus, mendapatkan
kesempatan untuk menjadi reviewer sebuah penerbit selama setahun, mendapatkan
buntelan buku dari teman-teman BBI yang sangat baik hati dan banyak lainnya.
Dan yang kamu minta dariku hanya
satu. Tetap mereview buku.
Sekarang empat tahun sudah usiamu.
Setiap hari semakin imut, unik dan menarik. Semakin banyak dikenal oleh
masyarakat pembaca buku. Dan doaku semoga BBI semakin memberikan pengaruh yang
kuat dalam dunia buku Indonesia.
Selamat ulang tahun BBI tersayang.
Semoga sukses selalu!
Setelah berbicara mengenai genre
romance secara umum di postingan ini, pada kesempatan kali ini saya akan
membahas mengenai salah satu subgenre romance yaitu historical romance. Review novel historical romance saya untuk acara ini berjudul Four Nights With The Duke karya Eloisa James. Klik judul buku untuk membaca reviewnya ya :)
Historical romance merupakan
salah satu subgenre romance yang bersetting sebelum perang dunia kedua. Berdasarkan
settingan waktu ini subgenre historical romance memiliki cakupan yang luas,
mulai dari zaman Viking, medieval, Tudor, Regency dan lain-lainnya.
Masih dalam rangka acara Around
The Genre In 30 Days, kali ini saya akan membuat review novel historical
romance yang menjadi sub genre bahasan saya. pembahasan mengenai romance dan
historical romance dapat kamu baca dengan mengkliklink ini.
Buku yang saya baca untuk event ini adalah Four Nights With The Duke yang ditulis oleh Eloisa James.
Judul: Four Nights With The Duke
Pengarang: Eloisa James
Penerbit: Avon
Halaman: 384
ISBN: 9780062223920
Rating: 4 of 5 stars
Sinopsis:
As a young girl, Emilia Gwendolyn Carrington told the annoying
future Duke of Pindar that she would marry any man in the world before him—so
years later she is horrified to realize that she has nowhere else to turn.
Evander Septimus Brody has his own reasons for
agreeing to Mia's audacious proposal, but there's one thing he won't give his
inconvenient wife: himself.
Instead, he offers Mia a devil's bargain . . . he will
spend four nights a year with her. Four nights, and nothing more. And those
only when she begs for them.
Halooo... ini hari kesepuluh
perayaan menyambut ulang tahun Blogger Buku Indonesia yang keempat tahun. Selama
sepuluh hari ini kami dari grup romance sudah membahas berbagai topik mengenai
romance, dan di hari kesepuluh ini kami akan membahas mengenai Second Lead
dalam Novel.
Waktu mengusulkan topik ini untuk
dibahas, kami sebenarnya lebih cenderung membahas mengenai orang ketiga dalam
hubungan percintaan tokoh utama. Tetapi dengan begitu kami membatasi bercerita
hanya mengenai percintaan segitiga saja (yang sangat umum terjadi dinovel-novel
fantasy YA), sedangkan novel romance mencakup permasalahan yang lebih luas dari
itu. Oleh karena itu pada postingan ini saya akan lebih membahas mengenai
cakupan yang lebih umum, yaitu Secondary Character.
Kali ini di acara Playing Around
With Romance, saya dan beberapa orang teman dari kelompok genre romance akan
bercerita mengenai pengarang-pengarang romance favorit kami.
Waktu topik ini diusulkan untuk
dibahas saya sangat bersemangat sekali. Saya sukaaaaaa banget ama genre
romance, dan sudah pasti ada pengarang-pengarang yang karyanya saya andalkan.
Tapi saat mulai membuat daftar penulis roomance kesayangan saya, kok saya malah
jadi bingung?
Bukan karena ga ada isi
daftarnya, tapi karena kebanyakan!
Dari rencana bikin list isi lima
pengarang romance favorit saya malah kepanjangan jadi sebelas orang. Jadi
setelah bersusah payah mengeliminasi, menimbang karya-karya penulis mana yang
masih saya baca dan tunggu sampai kini, akhirnya daftar saya fix juga.
Nah, inilah lima orang pengarang
romance favorit saya. Tidak ada urutan yang pasti siapa yang paling saya suka,
semua memiliki kedudukan yang sama di hati saya :)
1. Linda Howard
Linda Howard merupakan penulis
kelahiran Alabama, United States yang telah menghasilkan puluhan judul buku.
Karya utamanya bergenre romance dan selama beberapa tahun terakhir ini ia
memasukkan unsur thriller kedalam karya-karyanya. Novel-novelnya banyak yang
berupa seri tetapi tidak sedikit pula yang judul lepas. Ia aktif dalam
organisasi penulis romance Amerika. Atas dedikasinya terhadap dunia romance, Linda
Howard pernah mendapatkan Career Achievement Award.
Dari kelima pengarang yang akan
saya sebutkan disini, novel-novel romance karya Linda Howard merupakan yang
lebih dulu saya kenal. Saya tidak ingat bukunya yang mana yang pertama saya
baca, apa Sarah’s Child atau Open Season. Tapi saya sangat suka kedua buku ini
karena sangat terasa kontrasnya.
Sarah’s Child bercerita mengenai
konflik rumah tangga Sarah dan Rome, dimana dulunya Rome adalah suami sahabat
Sarah, Diane, yang meninggal karena kecelakaan.. Sarah merasa pernikahan mereka
dibayang-bayangi oleh pernikahan Rome yang dulu, apalagi karena Sarah dan Diane
begitu berbeda. Sarah pendiam tapi keras kepala sementara Diane terbuka dan
meledak-ledak. Tapi dengan sifatnya yang dianggap misterius itu malah membuat
Rome jatuh cinta kepada istrinya. Konflik memuncak saat Sarah hamil sementara
ia tahu Rome tidak ingin mempunyai anak, setelah kehilangan kedua orang anaknya
karena kecelakaan yang sama dengan Diane. Novel ini terasa sendu dan kepedihan
hati Sarah saat hamil tanpa perhatian suaminya sungguh sangat terasa.
Sedangkan Open Season menyajikan
novel yang jenaka dengan sedikit thriller yang membawa kedekatan antara Daisy
si pustakawan dan Jack si kepala polisi. Daisy yang sedang stres karena masih
belum menikah padahal ultahnya yang ke-33 semakin dekat, tanpa sengaja
menyaksikan sebuah pembunuhan. Akhirnya ia menjadi saksi mata untuk kasus
tersebut. Daisy yang polos tetapi penuh keingintahuan membuat Jack sakit kepala
dan tergila-gila. Saya tidak berhenti tertawa membaca ulah Daisy di buku ini.
Tapiiii... dari semua karya Linda
Howard Shades of Twilight adalah novel favorit saya.
2. Susan Elizabeth Phillips
Susan Elizabeth Phillips yang
biasa disingkat menjadi SEP adalah seorang penulis romans kontemporer. Ia
terkenal dengan seri Chicago Stars-nya, yang menceritakan kisah percintaan para
bintang footbal. Dari seri Chicago Stars ini saya paling suka Natural Born
Charmer yang bercerita tentang Blue dan Dean Robillard.
Yang paling saya suka dari
karya-karya SEP adalah settingan lokasinya yang selalu bertempat di sebuah kota
kecil dimana penduduknya saling mengenal satu sama lain. Tingkah polah para
penduduk ini semakin meningkatkan elemen cerita utama, yaitu percintaan antara
hero dan heroinnya. Selain itu SEP selalu memasukkan humor-humor segar yang
membuat kita tertawa saat membacanya.
Saya sudah membaca semua buku SEP
kecuali satu, The Great Escape. Bukan karena nggak suka ceritanya, karena saya
belum baca. Tapi karena masih kesel ama Lucy yang ninggalin Ted di altar. Walaupun
Ted berhepi ending ama Meg, tetep aja kesel karena Lucy berani-beraninya bikin
Ted, my charming prince, sedih :(
Walaupun suka Natural Born
Charmer tetapi buku ini bukanlah buku favorit saya dari semua buku SEP.
Kehormatan itu jatuh kepada Ain’t She Sweet yang bercerita mengenai Sugar Beth,
si queen bee, yang telah jatuh dari
singgasananya.
Sugar Beth merupakan gadis dari
keluarga terkaya dikota mereka. Ibunya perempuan aktif yang banyak
dikagumi
orang. Tetapi hal yang paling diinginkan Sugar Beth adalah kasih sayang
ayahnya. Tapi harapan itu punah saat Sugar Beth tahu bahwa ayahnya ternyata
memiliki simpanan dan mempunyai anak perempuan yang sangat disayanginya dengan
simpanannya itu. Si anak perempuan itu ternyata junior di sekolahnya dan punya
keberanian untuk naksir pacar Sugar Beth.
Ketika ibunya meninggal, si ayah
menikahi perempuan simpanannya. Dalam kemarahan Sugar Beth kabur dari kotanya dan
menikah dengan seorang atlet kampusnya. Tak lama kemudian ayah Sugar Beth
meninggal dan ia mendapati bahwa namanya dicoret dari daftar warisan.
Setelah beberapa pernikahan dan
kehidupan yang keras, Sugar Beth kembali ke kampung halaman untuk mengklaim
warisan lukisan berharga dari bibinya. Hanya saja Sugar Beth tidak tahu bentuk
lukisan tersebut. Ia terpaksa tinggal dan bekerja sebagai pelayan rumah untuk mantan
guru bahasa Inggris yang dulu pernah difitnahnya hingga akhirnya dipecat.
Sugar Beth juga mendapati kalau
adik tirinya menjalani kehidupan yang dulu dinikmati Sugar Beth. Menjadi pemimpin
kelompok teman-teman Sugar Beth, menikahi mantan pacarnya dan menikmati
kekayaan yang seharusnya juga milik Sugar Beth.
Yang saya suka dari buku ini
adalah karakter Sugar Beth yang tangguh. Memang pada awalnya ia adalah seorang
gadis populer dengan kecenderungan membully
orang-orang yang tidak disukainya. Tetapi kekerasan hidup menggemblengnya
dengan baik dan menjadikannya sebagai manusia yang lebih bertoleransi tetapi
tetap dengan harga diri tinggi.
Adegan yang paling saya suka
adalah saat Sugar Beth menjadi pelayan di pesta yang dihadiri teman-teman
lamanya. Rasanya pengen nangis dan teriak-teriak “you rock, girl!”
3. Judith McNaught
Judith McNaught itu..... AMAZING!
Ia salah satu dari sedikit
penulis yang mampu menulis historical romance dan contemporer romance dengan
sangat baik. Karya-karyanya selalu membuat saya ketagihan.
Novel pertamanya yang saya baca
adalah Whitney, My Love. Saking sukanya buku ini dan genre historical romance,
saya sempat merekomendasikan ke penerbit mayor yang punya milis harlequin itu
untuk menerbitkannya. Tapi waktu itu nggak ditanggapi. Baru sekitar lima tahun kemudian
si penerbit mulai menerbitkan historical romance. Sempat mencibir sih saat
mereka mulai menerbitkan hisrom, tapi lebih baik terlambat daripada tidak kan?
Whitney, My Love ini bercerita
mengenai seorang gadis remaja bernama Whitney yang cukup tomboy karena ia
dibesarkan tanpa ibu. Whitney jatuh cinta kepada salah seorang pemuda tampan
didesanya, dan untuk menarik perhatian si pemuda ini Whitney mulai bertingkah
gila-gilaan. Mulai dari ikut pacuan kuda sampai berakrobat di atas kuda.
Ayahnya yang tidak suka dengan
tingkah Whitney kemudian mengirim anaknya ke bibi Whitney di Paris untuk diberi
pelajaran etikat yang pantas bagi seorang gadis terhormat. Kasih sayang bibinya
membuat Whitney tumbuh menjadi gadis yang tahu sopan santun tetapi masih tetap
keras kepala.
Di Paris inilah Whitney secara
tidak sengaja menarik perhatian Clayton Westmoreland, Duke of Claymore. Tanpa
sepengetahuan Whitney, Clayton menghubungi ayah Whitney untuk meminang gadis
tersebut. Whitney-pun dipanggil pulang kampung tanpa tahu kalau ia sudah
bertunangan, dan disana ia bertemu Clayton yang berpura-pura menjadi orang
biasa. Whitney-pun dilanda dilema. Manakah yang lebih dicintainya, si cinta
pertama atau Clayton yang sebenarnya sudah menjadi tunangan Whitney?
Untuk novel romans kontemporernya
saya paling suka Paradise. Kisah mengenai kesempatan kedua selalu memikat saya.
Apalagi disini si ceweklah yang merupakan gadis kaya, sementara si cowok hanya
laki-laki biasa tetapi dengan ambisi tinggi untuk merubah kehidupannya.
Sudah lebih dari lima tahun JM tidak mengeluarkan karya baru. Kabar yang beredar beliau sedang sibuk menjaga ibunya yang sakit-sakitan. Ada sih buku baru yang akan diterbitkannya dan sudah terdaftar di goodreads, tapi tanggal pasti release-nya terus diundur-undur. Walaupun begitu, saya tetap setia menunggu karya-karya baru JM.
4. Lisa Kleypas
Selama bertahun-tahun genre utama
Lisa Kleypas adalah historical romance. Ia menuliskan kisah cinta yang
menggigit diantara para lord dan lady tersebut. Tapi beberapa tahunyang lalu LK mulai merambah ke dunia romans
kontemporer. Ia merilis Sugar Daddy, yang termasuk salah satu buku favorit
saya.
Ada beberapa seri LK yang sangat
terkenal seperti seri Wallflower dan seri Hathaway.
Seri Wallflower bercerita mengenai
empat orang gadis yang terbiasa diabaikan di pesta-pesta para bangsawan.
Annabelle, Lilian, Daisy dan Eve kemudian membuat perjanjian untuk selalu
berteman dan saling membantu menemukan jodoh masing-masing. Dari seri buku ini
saya paling suka ama kisah Eve dan Sebastian. Suka ama jalan cerita dan
karakter kedua tokohnya. Apalagi plot marriage of arrangement itu favorit
sayabanget :)
Terus ada juga seri Hathaway yang
bercerita mengenai lima Hathaway bersaudara. Kisah mereka berkutat di rumah
warisan yang hampir runtuh yang bersebelahan dengan estate suami Lilian di seri
wallflower. Cerita bermula dari Amelia si anak perempuan sulung yang harus
bertanggung jawab atas kehidupan keluarga setelah kedua orang tuanya meninggal.
Ia tidak bisa menggantungkan harapan kepada leo, kakak dan pewaris gelar,
karena Leo semakin berubah setelah kematian tunangannya. Amelia kemudian
bertemu dengan Cam (yang juga kita jumpai di seri Wallflower) yang memiliki
tangan emas. Setiap investasinya selalu berhasil,yang sebenarnya bertentangan dengan prinsip
hidupnya sebagai seorang gipsi Roman.
Dari kelima seri Hathaway saya
paling suka kisah Amelia dan si bungsu Beatrix. Malah kisah percintaan Beatrix
mirip ama salah satu film India yang pernah saya tonton, Mujhse dosti karoge
(kalau ga salah). Sampe-sampe papa saya yang waktu itu nemu buku ini di atas
meja juga ikutan bilang. Kayak film india itu. hahahahaha...
Psst... yang putus asa setelah LK
mengumumkan tidak akan menulis kisah Jack di seri Sugar Daddy, berbahagialah.
LK mengubah keputusannya! Kabarnya Jack sedang dalam proses penulisan.
Yeeehaaaa.....
5. Julia Quinn
Loh, kok lagi-lagi penulis
historical romance?
Iyaaaaa... bacaan utama saya
emang historical romance. Kalau dibilang bisa kayak gini nih, romance is my first love, historical romance
is my true love :)
Kalau kebanyakan penulis romance
suka sedikit melenceng-melenceng dari genre utama mereka, Julia Quinn selalu
berdedikasi dengan historical romance. Seri Bridgerton-nya begitu luar biasa,
yang melejitkan namanya dengan sangat cepat. Para putra putri Violet Bridgerton
ini memberikan kisah-kisah yang luar biasa yang membuat kita tersenyum, jengkel
dan terharu.
Dari seri Bridgerton ini yang
paling saya sukai adalah epilog II-nya. JQ menuliskan epilog ini bertahun-tahun
setelah ia menyelesaikan seri Bridgerton. Mungkin karena banyak yang
bertanya-tanya apa yang terjadi dengan keluarga Bridgerton setelah happy ending
mereka. Walaupun cerita mengenai Francesca Bridgerton berada di urutan paling
bawah seri Bridgerton yang saya suka, di epilog II ini kisahnya dan Michael
membuat saya berkaca-kaca. Disini sifat Brigdertonnya begitu terlihat, tidak
seperti di novelnya.
Tapiiii... dari semua novel JQ
saya paling suka The Secret Diary of Miss Miranda Cheveer. Saya suka ama Miranda
yang diam-diam menghanyutkan. Kadang kesel ama Turner yang kurang sensitif. Dan
paling suka ama adegan Turner mengejar Miranda sampe ke Skotlandia dan akhirnya
malah dapet bogem mentah. Hehehehehe...
Seri terbarunya mengenai keluarga Smythe-Smith buat saya biasa-biasa saja bila dibandingkan dengan keluarga Bridgerton. apalagi Smythe-Smith juga sering muncul lewat konser tahunannya di buku-buku lain, jadi opini saya tentang keluarga Smythe-Smith sudah terbentuk sebelumnya. Jadi agak susah keluar dari image tersebut dan membaca kisah keluarga ini.
Nah, itulah daftar lima pengarang
romans favorit saya. Rasanya sayangmeninggalkan sandra brown, Diana Palmer, Sara Manning, Jennifer Cruise,
dll dari daftar, tapi bikin yang lima ini aja udah panjang postingannya.
Kalau kamu pengen tahu semua yang sudah saya posting tentang romance dan giveawaynya, silakanklik link ini ya:)
Jangan bosen dibaca ya :)
Oh ya, ikuti juga topik-topik tentang romance yang
dibahas oleh para anggota genre romance di bahwa ini :