Wednesday, October 14, 2015

Agatha Christie - Love at The Second Read



Siapa sih yang tidak mengenal Agatha Chistie? Bagi pecinta novel-novel detektif/kriminal, karya Dame yang satu ini merupakan bahan bacaan wajib. Rasanya tidak afdhol menyebut diri sendiri sebagai pembaca novel detektif kalau belum membaca novel-novel Agatha Christie.

Dan, ehem, saya ngaku kalau termasuk golongan yang tidak afdhol ini.

Well, setidaknya sampai beberapa minggu yang lalu :)

Pertemuan pertama saya dengan Agatha Chistie terjadi ditahun 90an, rasanya saya masih SMP waktu itu. Saya tidak ingat apa judul buku dan bagaimana jalan ceritanya, karena saat itu saya hanya membaca beberapa bab. Yang saya ingat adalah setelah beberapa bab itu saya merasa bosan, nggak ada chemistry antara saya dengan buku tersebut. Jadi saat itu saya putuskan kalau saya bukan penggemar Agatha Christie.

Pikir saya, mungkin saya lebih ke tipe Perry Mason yang dikoleksi papa saya waktu itu.

Nah, itu kisah pertama saya dengan Agatha Christie. Trus, judul yang cinta pada bacaan kedua itu apa pula maksudnya?

Well, cinta kedua ini terjadi karena... Stephen King!

Percaya atau nggak, saya juga belum pernah membaca novel-novel Stephen King. Nggak tahu kenapa, rasanya nggak selera aja. Padahal saya penggemar berat James Patterson dan Jeffery Deaver. Tapi karena New Author Reading Challenge tahun ini menuntut saya membaca novel thriller dari pengarang yang belum pernah saya baca bukunya, akhirnya saya putuskan membaca Mr. Mercedes-nya Stephen King. And guess what... I'm in love!

Setelah membaca buku itu saya jadi mikir betapa banyak buku-buku bagus yang tidak saya baca karena tidak diberi kesempatan (kedua). Misalnya karya-karya Agatha Christie ini.

Kebanyakan teman-teman saya di goodreads adalah penggemar novel Agatha Chistie. Rasanya dalam seminggu itu ada aja yang menandai buku-bukunya baik untuk dibaca, sedang dibaca atau selesai dibaca. Belum lagi kalau penerbit mengeluarkan novel dengan cover baru, bakalan penuh timeline saya dengan buku-buku Agatha Christie :)

Setelah peristiwa Stephen King saya putuskan hunting novel Agatha Christie yang mau dibaca. Lumayan susah juga milihnya karena rata-rata memiliki rating 4 bintang. Setelah bergalau-galau ria akhirnya keputusan saya jatuh pada "And Then There Were None" atau judul terjemahan lamanya "Sepuluh Anak Negro" dan judul cetak barunya "Lalu Semuanya Lenyap".

Lalu buru-buru nyari pinjeman. Iyaaaa... saya masih  minjem ini, makanya nggak ikutan yang #125Potret :)


Dan novel ini membuat saya penasaran sepanjang membacanya. Benak saya terus bertanya, Siapa? Siapa? Siapa? Pasti si pelaku bersembunyi di pulau tersebut. Dan kemudian saya dapati kalau pelaku bersembunyi di tempat yang jelas terlihat. Twist yang tidak saya sangka-sangka.

Dan sayapun tahu dengan pasti sudah memulai petualangan Agatha Christie saya dengan buku yang tepat :)

Aissshhh... Nggak sabar mau membaca buku-buku lainnya, apalagi yang seri Hercule Poirot dan Miss Marple.

Dan boxset novelnya bener-bener menggiurkan!


Catt: Postingan ini diikutsertakan untuk kegiatan #125Cerita dalam rangka perayaan menyambut 125 tahun kelahiran Agatha Christie di blog Sel-Sel Kelabu.

Tuesday, April 14, 2015

[ATG – Playing Around With Romance] Pemenang Giveaway Spring Of Love 2015



Alhamdulillah, akhirnya rangkai acara Playing Around With Romance yang diadakan oleh grup romance dalam rangka menyambut ulang tahun BBI yang keempat tahun sudah mencapai akhir. Yang tertinggal hanyalah pengumuman pemenang Giveaway yang akan saya umumkan sebentar lagi.

Saya bersyukur cukup banyak yang mau mengikuti giveaway di blog saya walaupun hadiahnya tidak seberapa. Dan membaca semua kesan-kesan kalian saat pertama mengenal BBI dan ternyata BBI membantu dalam pengembangan genre bacaan atau pemilihan buku yang kalian ingin beli sungguh membuat saya terharu.

Dari sekian banyak komentar di giveaway ini, ada beberapa hal pengen saya jawab sebelum mengumumkan siapa pemenang giveaway di blog ini :)

Bagi yang tertarik untuk menjadi member BBI tapi nggak tahu caranya, silakan hubungi bagian membership BBI atau bisa bertanya di website kami blogbukuindonesia.com

Untuk yang merasa nggak yakin bisa rutin bisa bikin review di blog bukunya, untuk tahap-tahap awal mungkin kamu bisa bikin postingan sekali dua minggu atau sekali sebulan. Tuliskan lagi mengenai apa yang kamu baca (kalau ada spoiler kasih warning ya), dan tambahkan kesan-kesan kamu selama membaca buku. Contoh: Aku nggak suka si A di buku ini. rasanya dia kok galau banget sih, sebentar-sebentar bilang cinta tapi pas ada cowok lain kok bawaannya menggoda. Hmmpph... ;(

Kebanyakan review member BBI itu personal kok, nggak memenuhi aturan baku yang mesti membahas bagian intrisik atau lain-lainnya itu. Kalau rasanya isi postingan kamu pendek perbanyak kasih gambar agar reviewnya terlihat lebih ‘berisi’ :)

Setelah itu, kalau sudah terbiasa mereview rajin-rajin berkunjung ke blog-blog member BBI. Selain menjalin persahabatan, kamu juga bisa lihat bagaimana cara mereka mereview buku. Apa saja yang mereka bahas di review mereka, apakah mengenai cover buku, sifat tokoh (kelemahan dan kekuatannya), plot, settingan cerita, dll. Sedikit demi sedikit masukkan bagian-bagian tersebut ke review kamu sampai kamu puas dengan review yang kamu hasilkan.

Nah, kadang rasanya bosen juga ngerivew kan? Kamu bisa bikin postingan lain selain review asal masih bersangkutan dengan dunia buku. Mau cerita perjuangan mendapatkan sebuah buku, bikin perbandingan antara buku dan filmnya, atau opini-opini kamu mengenai buku, tokoh, plot, dll.

Dan kalau misalnya  lagi suntuk banget buat ngepost sesuatu, BBI memberi anggotanya kesempatan untuk mengupdate blog bukunya paling lama dalam tiga bulan. Dan setelah 3 bulan tidak ada postingan apa-apa, BBI akan mengirim pemberitahuan agar kamu mengupdate blog kamu. Bila tidak ada respon baru BBI akan mengeluarkan kamu dari daftar anggotaya.

Sesuntuk-suntuknya saya, biasanya dalam sebulan saya bisa bikin satu review biar nggak ditendang dari BBI. Hahahaha...

Silakan klik postingan yang ini untuk membaca perubahan yang saya rasakan setelah menjadi anggot BBI :)

Eh, udah nggak sabar pengen tahu siapa pemenang Giveaway Spring of Love di blog ini?

Nah, setelah mengocok nama-nama peserta giveaway menggunakan random.org terpilihlah nama-nama berikut sebagai pemenangnya:
  1. Sabrina
  2.  Dini Aprianti



Selamat, kamu berdua menjadi pemenang Giveaway Spring of Love di blog saya. Email pemberitahuan sudah saya kirimkan ke alamat email yang kamu berikan kepada saya. Yang pertama merespon email saya akan mendapat kesempatan pertama untuk memilih buku yang diinginkannya. Jangan lupa cek spam ya.

Apabila tidak ada respon dari pemenang dalam 2x24 jam, maka kamu akan didiskualifisi dan pemenang baru akan saya pilih kembali

Daftar buku yang bisa dipilih dapat kamu lihat di postingan saya yang ini :)

Buat yang belum beruntung disini, saya doakan kamu berhasil menggaet giveaway di blog-blog lainnya yaaaaa...

Terimakasih semuanya :)

Sunday, April 12, 2015

Happy Birthday BBI




...HAPPY BIRTHDAY TO YOU
HAPPY BIRTHDAY TO YOU
HAPPY BIRTHDAY DEAR BBI
HAPPY BIRTHDAY TO YOU...



Dear BBI,

Selamat ulang tahun yang keempat ya...

Tidak disangka telah hampir empat tahun juga aku bersamamu. Tidak ada saat-saat yang menyedihkan, hanya ada kegembiraan.

Rasanya hampir setiap tahun aku berkata betapa bersyukurnya aku sudah mengenalmu. Aku masih ingat ketika kamu hanya berupa sebuah thread yang berisi daftar blog-blog yang khusus membahas buku. Mengunjungi semua blog-blog itu membuatku terpicu untuk membuat blog sendiri. Padahal aku sama sekali belum pernah ngeblog waktu itu.

Siang malam selama sebulan penuh aku belajar sendiri membangun dan menyusun blog bukuku. Mengubek-ubek kembali review buku yang pernah aku pasang di goodreads agar bisa menjadi postingan di blog. Bahkan setelah selesai membuat blog buku aku masih ragu untuk mendaftarkannya. Takut tidak memenuhi syarat. Baru setelah tiga bulan ngeblog aku berani mendaftarkan blog-ku.

Sekarang membaca ulang postingan-postingan awal itu membuatku sedikit malu. Isinya lebih ke arah menceritakan kembali daripada mereview. Mungkin yang baca postingan-postingan awalku pada sebel karena isinya spoiler melulu ^.^;

Dan itulah kesenangan bisa bergabung dengan kamu. Aku banyak belajar dari semua blog-blog yang aku kunjungi. Belajar membicarakan plot, tokoh-tokohnya, settingan tempat dan waktu, kover dan banyak lagi yang lainnya. Aku juga belajar untuk tidak takut menyampaikan pendapatku. Kalau buku itu memang tidak menarik minatku, aku akan mengatakan persis seperti itu. Selalu aku usahakan menggunakan bahasa yang sopan. Tapi kalau bukunya menurutku sudah sangat keterlaluan kadang  reviewku bisa menyakitkan juga...

Dari dulu aku adalah seorang introvert yang sangat pemalu, lebih suka mendengarkan daripada memberikan pendapat. Dan hampir semua teman-temanku adalah orang-orang yang hobi berbicara sehingga kadang aku tidak mendapatkan kesempatan untuk berkata. Tapi blog buku ini mengubahku. Aku bisa panjang lebar menyampaikan pendapatku tentang sebuah buku, kadang meninggalkan komentar di blog buku lain yang pemiliknya belum aku kenal. Bahkan sekarang ini aku cukup sering mengirimkan review bukuku untuk lomba.

Selain itu, di beberapa kesempatan mengadakan blogtour aku semakin sering berinteraksi dengan para pengunjung blogku. Nah, darimana lagi aku bisa punya kesempatan mengadakan  blogtour kalau bukan dari mengenalmu?

Menjadi bagian komunitasmu seperti membebaskan sebuah bagian dari diriku. Dari yang awalnya aku hanya membaca, membaca dan membaca sekarang aku diberi peluang untuk merenungi dan menyampaikan apa yang aku sukai dari sebuah buku, apa yang membuat aku memberikan bintang 5, 4, 3, 2, bahkan 1 untuk buku yang aku baca.

Kamu memberikan begitu banyak keuntungan buatku. Menambah wawasanku akan bacaan yang bagus, mendapatkan kesempatan untuk menjadi reviewer sebuah penerbit selama setahun, mendapatkan buntelan buku dari teman-teman BBI yang sangat baik hati dan banyak lainnya.

Dan yang kamu minta dariku hanya satu. Tetap mereview buku.

Sekarang empat tahun sudah usiamu. Setiap hari semakin imut, unik dan menarik. Semakin banyak dikenal oleh masyarakat pembaca buku. Dan doaku semoga BBI semakin memberikan pengaruh yang kuat dalam dunia buku Indonesia.

Selamat ulang tahun BBI tersayang. Semoga sukses selalu!



Love,

Ira






Saturday, April 11, 2015

[ATG – Playing Around With Romance] Subgenre Historical Romance



Setelah berbicara mengenai genre romance secara umum di postingan ini, pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai salah satu subgenre romance yaitu historical romance. Review novel historical romance saya untuk acara ini berjudul Four Nights With The Duke karya Eloisa James. Klik judul buku untuk membaca reviewnya ya :)

Historical romance merupakan salah satu subgenre romance yang bersetting sebelum perang dunia kedua. Berdasarkan settingan waktu ini subgenre historical romance memiliki cakupan yang luas, mulai dari zaman Viking, medieval, Tudor, Regency dan lain-lainnya.

[ATG – Playing Around With Romance] Four Nights With The Duke by Eloisa James








Masih dalam rangka acara Around The Genre In 30 Days, kali ini saya akan membuat review novel historical romance yang menjadi sub genre bahasan saya. pembahasan mengenai romance dan historical romance dapat kamu baca dengan mengklik link ini.

Buku yang saya baca untuk event ini adalah Four Nights With The Duke yang ditulis oleh Eloisa James. 


Judul                     : Four Nights With The Duke
Pengarang              : Eloisa James
Penerbit                 : Avon
Halaman                : 384
ISBN                     : 9780062223920
Rating                    : 4 of 5 stars

 
Sinopsis:

As a young girl, Emilia Gwendolyn Carrington told the annoying future Duke of Pindar that she would marry any man in the world before him—so years later she is horrified to realize that she has nowhere else to turn.

Evander Septimus Brody has his own reasons for agreeing to Mia's audacious proposal, but there's one thing he won't give his inconvenient wife: himself.

Instead, he offers Mia a devil's bargain . . . he will spend four nights a year with her. Four nights, and nothing more. And those only when she begs for them.

Thursday, April 9, 2015

[ATG - Playing Around With Romance] Second Lead Dalam Novel





Halooo... ini hari kesepuluh perayaan menyambut ulang tahun Blogger Buku Indonesia yang keempat tahun. Selama sepuluh hari ini kami dari grup romance sudah membahas berbagai topik mengenai romance, dan di hari kesepuluh ini kami akan membahas mengenai Second Lead dalam Novel.

Waktu mengusulkan topik ini untuk dibahas, kami sebenarnya lebih cenderung membahas mengenai orang ketiga dalam hubungan percintaan tokoh utama. Tetapi dengan begitu kami membatasi bercerita hanya mengenai percintaan segitiga saja (yang sangat umum terjadi dinovel-novel fantasy YA), sedangkan novel romance mencakup permasalahan yang lebih luas dari itu. Oleh karena itu pada postingan ini saya akan lebih membahas mengenai cakupan yang lebih umum, yaitu Secondary Character.

Wednesday, April 1, 2015

[ATG – Playing Around With Romance] Top Five Romance Book Author






Halo, jumpa lagi :)

Kali ini di acara Playing Around With Romance, saya dan beberapa orang teman dari kelompok genre romance akan bercerita mengenai pengarang-pengarang romance favorit kami.

Waktu topik ini diusulkan untuk dibahas saya sangat bersemangat sekali. Saya sukaaaaaa banget ama genre romance, dan sudah pasti ada pengarang-pengarang yang karyanya saya andalkan. Tapi saat mulai membuat daftar penulis roomance kesayangan saya, kok saya malah jadi bingung?

Bukan karena ga ada isi daftarnya, tapi karena kebanyakan!

Dari rencana bikin list isi lima pengarang romance favorit saya malah kepanjangan jadi sebelas orang. Jadi setelah bersusah payah mengeliminasi, menimbang karya-karya penulis mana yang masih saya baca dan tunggu sampai kini, akhirnya daftar saya fix juga.

Nah, inilah lima orang pengarang romance favorit saya. Tidak ada urutan yang pasti siapa yang paling saya suka, semua memiliki kedudukan yang sama di hati saya :)

1. Linda Howard

Linda Howard merupakan penulis kelahiran Alabama, United States yang telah menghasilkan puluhan judul buku. Karya utamanya bergenre romance dan selama beberapa tahun terakhir ini ia memasukkan unsur thriller kedalam karya-karyanya. Novel-novelnya banyak yang berupa seri tetapi tidak sedikit pula yang judul lepas. Ia aktif dalam organisasi penulis romance Amerika. Atas dedikasinya terhadap dunia romance, Linda Howard pernah mendapatkan Career Achievement Award.

Dari kelima pengarang yang akan saya sebutkan disini, novel-novel romance karya Linda Howard merupakan yang lebih dulu saya kenal. Saya tidak ingat bukunya yang mana yang pertama saya baca, apa Sarah’s Child atau Open Season. Tapi saya sangat suka kedua buku ini karena sangat terasa kontrasnya.

Sarah’s Child bercerita mengenai konflik rumah tangga Sarah dan Rome, dimana dulunya Rome adalah suami sahabat Sarah, Diane, yang meninggal karena kecelakaan.. Sarah merasa pernikahan mereka dibayang-bayangi oleh pernikahan Rome yang dulu, apalagi karena Sarah dan Diane begitu berbeda. Sarah pendiam tapi keras kepala sementara Diane terbuka dan meledak-ledak. Tapi dengan sifatnya yang dianggap misterius itu malah membuat Rome jatuh cinta kepada istrinya. Konflik memuncak saat Sarah hamil sementara ia tahu Rome tidak ingin mempunyai anak, setelah kehilangan kedua orang anaknya karena kecelakaan yang sama dengan Diane. Novel ini terasa sendu dan kepedihan hati Sarah saat hamil tanpa perhatian suaminya sungguh sangat terasa.
 
Sedangkan Open Season menyajikan novel yang jenaka dengan sedikit thriller yang membawa kedekatan antara Daisy si pustakawan dan Jack si kepala polisi. Daisy yang sedang stres karena masih belum menikah padahal ultahnya yang ke-33 semakin dekat, tanpa sengaja menyaksikan sebuah pembunuhan. Akhirnya ia menjadi saksi mata untuk kasus tersebut. Daisy yang polos tetapi penuh keingintahuan membuat Jack sakit kepala dan tergila-gila. Saya tidak berhenti tertawa membaca ulah Daisy di buku ini.

Tapiiii... dari semua karya Linda Howard Shades of Twilight adalah novel favorit saya.


2. Susan Elizabeth Phillips

Susan Elizabeth Phillips yang biasa disingkat menjadi SEP adalah seorang penulis romans kontemporer. Ia terkenal dengan seri Chicago Stars-nya, yang menceritakan kisah percintaan para bintang footbal. Dari seri Chicago Stars ini saya paling suka Natural Born Charmer yang bercerita tentang Blue dan Dean Robillard.

Yang paling saya suka dari karya-karya SEP adalah settingan lokasinya yang selalu bertempat di sebuah kota kecil dimana penduduknya saling mengenal satu sama lain. Tingkah polah para penduduk ini semakin meningkatkan elemen cerita utama, yaitu percintaan antara hero dan heroinnya. Selain itu SEP selalu memasukkan humor-humor segar yang membuat kita tertawa saat membacanya.

Saya sudah membaca semua buku SEP kecuali satu, The Great Escape. Bukan karena nggak suka ceritanya, karena saya belum baca. Tapi karena masih kesel ama Lucy yang ninggalin Ted di altar. Walaupun Ted berhepi ending ama Meg, tetep aja kesel karena Lucy berani-beraninya bikin Ted, my charming prince, sedih :(

Walaupun suka Natural Born Charmer tetapi buku ini bukanlah buku favorit saya dari semua buku SEP. Kehormatan itu jatuh kepada Ain’t She Sweet yang bercerita mengenai Sugar Beth, si queen bee, yang telah jatuh dari singgasananya.

Sugar Beth merupakan gadis dari keluarga terkaya dikota mereka. Ibunya perempuan aktif yang banyak
dikagumi orang. Tetapi hal yang paling diinginkan Sugar Beth adalah kasih sayang ayahnya. Tapi harapan itu punah saat Sugar Beth tahu bahwa ayahnya ternyata memiliki simpanan dan mempunyai anak perempuan yang sangat disayanginya dengan simpanannya itu. Si anak perempuan itu ternyata junior di sekolahnya dan punya keberanian untuk naksir pacar Sugar Beth.

Ketika ibunya meninggal, si ayah menikahi perempuan simpanannya. Dalam kemarahan Sugar Beth kabur dari kotanya dan menikah dengan seorang atlet kampusnya. Tak lama kemudian ayah Sugar Beth meninggal dan ia mendapati bahwa namanya dicoret dari daftar warisan.

Setelah beberapa pernikahan dan kehidupan yang keras, Sugar Beth kembali ke kampung halaman untuk mengklaim warisan lukisan berharga dari bibinya. Hanya saja Sugar Beth tidak tahu bentuk lukisan tersebut. Ia terpaksa tinggal dan bekerja sebagai pelayan rumah untuk mantan guru bahasa Inggris yang dulu pernah difitnahnya hingga akhirnya dipecat.

Sugar Beth juga mendapati kalau adik tirinya menjalani kehidupan yang dulu dinikmati Sugar Beth. Menjadi pemimpin kelompok teman-teman Sugar Beth, menikahi mantan pacarnya dan menikmati kekayaan yang seharusnya juga milik Sugar Beth.

Yang saya suka dari buku ini adalah karakter Sugar Beth yang tangguh. Memang pada awalnya ia adalah seorang gadis populer dengan kecenderungan membully orang-orang yang tidak disukainya. Tetapi kekerasan hidup menggemblengnya dengan baik dan menjadikannya sebagai manusia yang lebih bertoleransi tetapi tetap dengan harga diri tinggi.

Adegan yang paling saya suka adalah saat Sugar Beth menjadi pelayan di pesta yang dihadiri teman-teman lamanya. Rasanya pengen nangis dan teriak-teriak “you rock, girl!


3. Judith McNaught

Judith McNaught itu..... AMAZING!

Ia salah satu dari sedikit penulis yang mampu menulis historical romance dan contemporer romance dengan sangat baik. Karya-karyanya selalu membuat saya ketagihan.

Novel pertamanya yang saya baca adalah Whitney, My Love. Saking sukanya buku ini dan genre historical romance, saya sempat merekomendasikan ke penerbit mayor yang punya milis harlequin itu untuk menerbitkannya. Tapi waktu itu nggak ditanggapi. Baru sekitar lima tahun kemudian si penerbit mulai menerbitkan historical romance. Sempat mencibir sih saat mereka mulai menerbitkan hisrom, tapi lebih baik terlambat daripada tidak kan?

Whitney, My Love ini bercerita mengenai seorang gadis remaja bernama Whitney yang cukup tomboy karena ia dibesarkan tanpa ibu. Whitney jatuh cinta kepada salah seorang pemuda tampan didesanya, dan untuk menarik perhatian si pemuda ini Whitney mulai bertingkah gila-gilaan. Mulai dari ikut pacuan kuda sampai berakrobat di atas kuda.

Ayahnya yang tidak suka dengan tingkah Whitney kemudian mengirim anaknya ke bibi Whitney di Paris untuk diberi pelajaran etikat yang pantas bagi seorang gadis terhormat. Kasih sayang bibinya membuat Whitney tumbuh menjadi gadis yang tahu sopan santun tetapi masih tetap keras kepala.

Di Paris inilah Whitney secara tidak sengaja menarik perhatian Clayton Westmoreland, Duke of Claymore. Tanpa sepengetahuan Whitney, Clayton menghubungi ayah Whitney untuk meminang gadis tersebut. Whitney-pun dipanggil pulang kampung tanpa tahu kalau ia sudah bertunangan, dan disana ia bertemu Clayton yang berpura-pura menjadi orang biasa. Whitney-pun dilanda dilema. Manakah yang lebih dicintainya, si cinta pertama atau Clayton yang sebenarnya sudah menjadi tunangan Whitney?

Untuk novel romans kontemporernya saya paling suka Paradise. Kisah mengenai kesempatan kedua selalu memikat saya. Apalagi disini si ceweklah yang merupakan gadis kaya, sementara si cowok hanya laki-laki biasa tetapi dengan ambisi tinggi untuk merubah kehidupannya.

Sudah lebih dari lima tahun JM tidak mengeluarkan karya baru. Kabar yang beredar beliau sedang sibuk menjaga ibunya yang sakit-sakitan. Ada sih buku baru yang akan diterbitkannya dan sudah terdaftar di goodreads, tapi tanggal pasti release-nya terus diundur-undur. Walaupun begitu, saya tetap setia menunggu karya-karya baru JM.


4. Lisa Kleypas




Selama bertahun-tahun genre utama Lisa Kleypas adalah historical romance. Ia menuliskan kisah cinta yang menggigit diantara para lord dan lady tersebut. Tapi beberapa tahun  yang lalu LK mulai merambah ke dunia romans kontemporer. Ia merilis Sugar Daddy, yang termasuk salah satu buku favorit saya.

Ada beberapa seri LK yang sangat terkenal seperti seri Wallflower dan seri Hathaway.

Seri Wallflower bercerita mengenai empat orang gadis yang terbiasa diabaikan di pesta-pesta para bangsawan. Annabelle, Lilian, Daisy dan Eve kemudian membuat perjanjian untuk selalu berteman dan saling membantu menemukan jodoh masing-masing. Dari seri buku ini saya paling suka ama kisah Eve dan Sebastian. Suka ama jalan cerita dan karakter kedua tokohnya. Apalagi plot marriage of arrangement itu favorit saya  banget :)


 Terus ada juga seri Hathaway yang bercerita mengenai lima Hathaway bersaudara. Kisah mereka berkutat di rumah warisan yang hampir runtuh yang bersebelahan dengan estate suami Lilian di seri wallflower. Cerita bermula dari Amelia si anak perempuan sulung yang harus bertanggung jawab atas kehidupan keluarga setelah kedua orang tuanya meninggal. Ia tidak bisa menggantungkan harapan kepada leo, kakak dan pewaris gelar, karena Leo semakin berubah setelah kematian tunangannya. Amelia kemudian bertemu dengan Cam (yang juga kita jumpai di seri Wallflower) yang memiliki tangan emas. Setiap investasinya selalu berhasil,  yang sebenarnya bertentangan dengan prinsip hidupnya sebagai seorang gipsi Roman.

Dari kelima seri Hathaway saya paling suka kisah Amelia dan si bungsu Beatrix. Malah kisah percintaan Beatrix mirip ama salah satu film India yang pernah saya tonton, Mujhse dosti karoge (kalau ga salah). Sampe-sampe papa saya yang waktu itu nemu buku ini di atas meja juga ikutan bilang. Kayak film india itu. hahahahaha...

Psst... yang putus asa setelah LK mengumumkan tidak akan menulis kisah Jack di seri Sugar Daddy, berbahagialah. LK mengubah keputusannya! Kabarnya Jack sedang dalam proses penulisan. Yeeehaaaa.....


5. Julia Quinn

Loh, kok lagi-lagi penulis historical romance?

Iyaaaaa... bacaan utama saya emang historical romance. Kalau dibilang bisa kayak gini nih, romance is my first love, historical romance is my true love :)

Kalau kebanyakan penulis romance suka sedikit melenceng-melenceng dari genre utama mereka, Julia Quinn selalu berdedikasi dengan historical romance. Seri Bridgerton-nya begitu luar biasa, yang melejitkan namanya dengan sangat cepat. Para putra putri Violet Bridgerton ini memberikan kisah-kisah yang luar biasa yang membuat kita tersenyum, jengkel dan terharu.

Dari seri Bridgerton ini yang paling saya sukai adalah epilog II-nya. JQ menuliskan epilog ini bertahun-tahun setelah ia menyelesaikan seri Bridgerton. Mungkin karena banyak yang bertanya-tanya apa yang terjadi dengan keluarga Bridgerton setelah happy ending mereka. Walaupun cerita mengenai Francesca Bridgerton berada di urutan paling bawah seri Bridgerton yang saya suka, di epilog II ini kisahnya dan Michael membuat saya berkaca-kaca. Disini sifat Brigdertonnya begitu terlihat, tidak seperti di novelnya.

Tapiiii... dari semua novel JQ saya paling suka The Secret Diary of Miss Miranda Cheveer. Saya suka ama Miranda yang diam-diam menghanyutkan. Kadang kesel ama Turner yang kurang sensitif. Dan paling suka ama adegan Turner mengejar Miranda sampe ke Skotlandia dan akhirnya malah dapet bogem mentah. Hehehehehe...

Seri terbarunya mengenai keluarga Smythe-Smith buat saya biasa-biasa saja bila dibandingkan dengan keluarga Bridgerton. apalagi Smythe-Smith juga sering muncul lewat konser tahunannya di buku-buku lain, jadi opini saya tentang keluarga Smythe-Smith sudah terbentuk sebelumnya. Jadi agak susah keluar dari image tersebut dan membaca kisah keluarga ini.

Nah, itulah daftar lima pengarang romans favorit saya. Rasanya sayang  meninggalkan sandra brown, Diana Palmer, Sara Manning, Jennifer Cruise, dll dari daftar, tapi bikin yang lima ini aja udah panjang postingannya.

Kalau kamu pengen tahu semua yang sudah saya  posting tentang romance dan giveawaynya, silakan klik link ini ya:)

Jangan bosen dibaca ya :)

Oh ya, ikuti juga topik-topik tentang romance yang dibahas oleh para anggota genre romance di bahwa ini :