Judul : Absolute Beginners
Pengarang : SJ Hooks
Penerbit : Full Fathom Five Digital
Halaman : 269
ISBN : 9781633700376
Tahun : March 18th 2015
Sumber : netgalley.com
Rating : 2,5 of 5 stars
Sinopsis:
Professor Stephen Worthington's
life makes perfect sense.
He teaches classes on Tuesdays and Fridays. He has dinners with his parents on the weekend. He goes to the gym with his comically crass stepbrother, Matt, a few days each week. And every night, he heads home at a reasonable hour, alone.
There’s only one thorn in
Stephen’s perfectly organized side: Ms. Julia Wilde. Never has Stephen dealt
with a more unruly student. She’s rude, provocative, infuriating—and she
dresses in a way that is completely unbecoming for a lady. Stephen can’t wait
for the semester to be over, and then he’ll never have to see her again.
That is, until Stephen finds himself out of the classroom and in Julia's apartment. Suddenly, the student/teacher roles are reversed, and the professor receives a much-needed lesson between the sheets. Stephen thought his life made sense, but after his tryst with Julia, he finds himself changed in more ways than one. Maybe he’s coming down with something.
Or maybe, something a little out
of the ordinary is exactly what this stuffy professor needs to really live.
*This novel contains mature
content*
Review
Dapet dari Netgalley.
Katanya buku ini fan fiction dari
Twilight.
Well… saya belum pernah membaca
fan fiction sebelumnya, dan setelah selesai membaca buku ini saya jadi
bertanya-tanya di bagian mana buku ini mirip dengan Twilight?
Dari segi karakter? Stephen si
tokoh utama jelas sangat jauh kalau dibandingkan dengan Edward. Mau disamakan
dengan Bella juga ga bisa. Secara si Bella agresif banget kalau udah menyangkut
Edward. Hehehehe…
Si Profesor Stephen ini ibaratnya
seperti perawan tua di jaman Victoria. Sangat proper dan pemalu. Diluar ruang
kuliah dia menjalani hidup seperti petapa. Cuma keluar rumah buat ngajar dan
berolahraga di gym. Apalagi setelah kegagalan di tempat tidur dengan beberapa
perempuan yang dikencaninya, membuat kepercayaan diri Stephen semakin rendah.
Lalu ketemulah Stephen dengan
Miss Wilde, murid di kelas literaturnya. Pada awalnya penampilan gothic Miss
Wilde a.k.a Julia membuat Stephen tidak suka, apalagi kebiasaannya menyela
kuliah Stephen dengan pertanyaan. Hampir setiap hari Stephen mengeluh kepada
Matt, saudaranya, tentang Julia.
Setelah pertemuan tidak disengaja
di sebuah klab dan diakhiri dengan berolahraga ria di tempat tidur Julia,
Stephen akhirnya mengakui kalau ternyata ia memang menyukai muridnya tersebut. Tapi
bagaimana kalau ketahuan? Stephen mempertaruhkan reputasi dan pekerjaannya
dengan terus menemui Julia.
Saya memilih baca buku ini untuk
dimasukkan ke dalam New Author Reading Challenge dengan kategori Genre 101
(Erotica). Mumpung juga ternyata diloloskan netgalley buat mengakses buku ini.
Sebagian besar waktu saya membaca buku ini dihabiskan dengan mendengus sinis. 200 lebih halaman buku hanya berisi tentang pelajaran Stephen yang dimentori Julia. Dan sebagai seorang akademik dengan gelar Profesor, saya rasa di Stephen ini cukup bodoh.
Rendah diri karena selalu gagal
memuaskan perempuan yang dikencaninya?
Cari petunjuk dong Stephen!
Malu nanya ama Matt, adiknya yang
playboy itu?Tanya sama si google, mau posisi apa aja pasti ada tuh. Lengkap
dengan instruksi dan cara mainnya (ya ampun, bahasa gw! Hahahaha)
Satu-satunya bagian yang menarik
dari buku ini adalah saat Stephen mendatangi klub gay demi mendapatkan maaf
Julia. Nah, disitu Stephen banyak di hit-on
ama para gay. Dan jujur saja, dengan semua blushingnya saya juga sempat menduga
Stephen itu gay ^^;
Dan apa yang bikin paling bête dari
buku ini? Karena ada sambungannya!
Saya sempat tercengang juga waktu
sampai di akhir buku dan dibilang lanjut ke buku dua. Di buku satu ini aja bisa
dibilang problemnya ga ada.
Seperti yang dibilang Kate Walker
dalam bukunya 12 Points Guide to Writing Romance, mesti ada sebuah situasi yang
disebut sebagai “intense black moment” sebagai puncak permasalahan, yang
mengaduk-aduk perasaan pembaca, dan kemudian diselesaikan bersama-sama oleh
hero dan heroinnya.
Apa “intense black moment” di
buku ini? Julia yang menemukan papernya dinilai F oleh Stephen? Kematian kakek
Julia?
Well, bisa saja itu “black moment”-nya,
tapi sama sekali ga intense!
Dan ending yang menggantung ga
jelas ituuu…! Betul-betul bikin kesal, karena serasa membaca buku yang udah mau tamat tapi ternyata beberapa
halaman terakhir hilang lenyap. Dan sangat tidak berminat membaca buku keduanya
hanya untuk mendapat closure dari
buku ini!
No comments:
Post a Comment