Saturday, March 10, 2012

Empat Tubuh Statera (Xar & Vichattan #3) by Bonmedo Tambunan

Empat Tubuh Statera (Xar & Vichattan: Seri Ahli Waris Cahaya, #3)

My rating: 3 of 5 stars


Buku ke-3 dari seri Xar & Vichattan ini bercerita mengenai ancaman yang kembali membayangi Xar & Vichattan. Dan darimana ancaman itu datang? Tidak lain dan tidak bukan dari kastil kegelapan yang telah mereka kalahkan setahun yang lalu. Tapi kegelapan yang mereka rasakan saat ini berbeda dengan kegelapan yang mereka perangi tahun lalu. Ke-4 ahli waris cahaya dkk kembali beraksi untuk menyelamatkan dunia mereka.

Bagi yang sudah membaca Xar & Vichattan 1 & 2, sangat dianjurkan untuk membaca buku ke-3 ini karena semua pertanyaan-pertanyaan dan rahasia akhirnya terungkap. Mengapa dulu Ratu peri, Khalash, Shiba dkk pindah ke pihak Gelap? Benarkan untuk mendapatkan kekuasaan yang lebih besar?

Oh, dan juga.. ada ending tak terduga bagi salah satu ahli waris cahaya! Mau tahu??? Hohohoho... silakan beli bukunya, saya tidak berniat bikin spoiler.

Waktu dengan nekat mengajukan diri untuk mereview buku ini saya sempat deg2an juga. Gimana kalo nanti ga ngerti jalan ceritanya coz belum baca buku 1&2? Apalagi setelah baca-baca review buku 1&2 di goodreds. Malah pikin puyeng!

Tapi ternyata hal yang ditakuti tidak terjadi. Mungkin karena perjalanan mengalahkan kastil kegelapan sudah dilakukan di buku 1&2 sehingga dibuku 3 ini yang muncul adalah permasalahan baru a.k.a Chao. Jadinya bagi saya ini seolah membaca buku yang berdiri sendiri, tidak perlu bergantung kepada buku 1&2 untuk memahami ceritanya. Kecuali mungkin untuk mengetahui latar belakang para tokohnya. Dan dibuku ini saya sangat tertolong dengan Glossarium yang disediakan.

Plot cerita terjalin dengan rapi, bahasa percakapannya juga cocok untuk anak-anak dan remaja yang menjadi target utama buku ini. Tapi ada beberapa detail yang diterangkan yang menurut saya agak membosankan. Kalau ada yang bertanya kepada saya apa yang terjadi di halaman 244 – 277 jujur saja saya bilang saya tidak ingat. Tidak ada yang tertinggal di kepala saya. Zero. Zip. Zilch. Nada!

Semua penjelasan panjang mengenai keseimbangan, gelap, terang sungguh membuat saya tewas!

Dan kenapa dongeng anak-anak tentang Chao tidak dibuatkan ceritanya saja didalam buku ini. Seperti ketika Harry Potter dkk menemukan jawaban mengenai Relikui Kematian dari buku dongeng mereka. JK. Rowlings mengarang satu dongeng utuh yang menceritakan Relikui Kematian ini (dan kemudian menjualnya kembali dalam buku yang terpisah!)

Sesuatu yang dimulai dengan kalimat “Pada jaman dahulu kala...” selalu menarik untuk dibaca.

Secara keseluruhan buku ini enak untuk dibaca, apalagi untuk orang seperti saya yang baru menjejakkan kakinya di ranah fantasi lokal.

Oh ya, ada teka-teki lho dibuku ini...

Beruntung malam ini tidak banyak tamu yang menginap, sehingga lima kamar kosong yang ada dibagian atas kedai dapat mengakomodasi kesepuluh penyihir Gelap, sedangkan tiga lagi dapat ditempati oleh para ahli waris dan Shiba. Menyisakan dua kamar dibagian atas kedai, kosong.

Pertanyaan : berapakah jumlah kamar di bagian atas kedai???

Hayooo... siapa yang tahu jawabannya? Hehehehe...

No comments:

Post a Comment