Saturday, April 11, 2015

[ATG – Playing Around With Romance] Subgenre Historical Romance



Setelah berbicara mengenai genre romance secara umum di postingan ini, pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai salah satu subgenre romance yaitu historical romance. Review novel historical romance saya untuk acara ini berjudul Four Nights With The Duke karya Eloisa James. Klik judul buku untuk membaca reviewnya ya :)

Historical romance merupakan salah satu subgenre romance yang bersetting sebelum perang dunia kedua. Berdasarkan settingan waktu ini subgenre historical romance memiliki cakupan yang luas, mulai dari zaman Viking, medieval, Tudor, Regency dan lain-lainnya.

Tokoh-tokoh utama dari novel-novel historical romance ini biasanya adalah kaum bangsawan, walaupun sesekali muncul juga tokoh dari kalangan umum tapi biasanya memiliki pengaruh dan hubungan dengan para aristokrat ini.

Tokoh utama wanita biasanya adalah seorang lady yang sedang mengalami kesusahan dan kemudian ditolong oleh tokoh pria yang biasanya adalah seorang duke atau earl. Tokoh utama perempuan digambarkan sebagai seorang gadis perawan yang lugu, mudah pingsan oleh sesuatu yang berbau skandal dan sangat butuh pertolongan dari si tokoh laki-laki. Sementara para lord digambarkan sebagai seorang aristokrat yang angkuh dan seringkali memiliki mistress sebelum akhirnya jatuh cinta kepada si lady tokoh utama.

Barbara Cartland termasuk seorang penulis yang sangat produktif menghasilkan karya historical romance. Ada puluhan judul yang telah ditulisnya dengan karakter tokoh utama yang sebenarnya hampir-hampir mirip.

Perkembangan jaman membuat arah cerita subgenre historical romance ini juga berubah. Para lady tokoh utama digambarkan menjadi seorang yang lebih modern, kadang sedikit mendobrak batasan Society. Tidak jarang si lady memiliki identitas rahasia sebagai penulis (Four Nights With The Duke), pemilik klub (Never Judge A Lady By Her Cover), mata-mata (Lord and Lady Spy), dan lainnya. Mereka tidak lagi digambarkan sebagai perempuan yang harus selalu diberi pertolongan, malahan terkadang merekalah yang menjadi penolong si tokoh laki-laki.

Pada awalnya cover novel-novel historical romance itu menampilkan gambar seorang perempuan yang sedang berada dalam pelukan seorang lelaki dengan pakaian mereka yang agak terbuka. Karena gambar cover ini novel historical romance pernah juga disebut sebagai novel 'bodice rippers' . Walaupun sekarang masih sedikit provokatif, kebanyakan cover novel historical romance terlihat cantik.

Dari sekian banyak novel-novel historical romance yang saya baca, ada beberapa kesamaan yang saya dapati yang biasa ada di novel-novel tersebut. Antara lain adalah:

1. Season
Season ini merupakan puncak dari kegiatan sosial para Lord dan Lady. Biasanya merupakan ajang bagi para Mama untuk mendapatkan jodoh bagi putri-putri mereka. Para Lady menghabiskan waktu merancang pesta terbaik mereka, menghadiri pesta-pesta yang diadakan oleh bangsawan lain dan berlomba-lomba membuat baju di modiste ternama.

Terkadang diadakan house party dimana pihak penyelenggara pesta mengadakan pesta dirumah mereka dalam jangka waktu tertentu (misalnya seminggu) dan pada saat-saat seperti inilah banyak skandal terjadi. Hampir di setiap novel historical romance mengambil masa-masa Season ini sebagai settingan cerita mereka.


2. Afternon Walk di Hyde Park
Acara jalan-jalan di Hyde Park merupakan acara wajib bagi para lord dan lady untuk bisa ‘dilihat’ dan ‘melihat’. Biasanya dilakukan pada fashionable hour atau sore jam empatan lah. Karena para lord dan lady ini berpesta sepanjang malam, jadi hal yang agak menyulitkan bagi mereka untuk bangun pagi :)

Biasanya tempat ini menjadi ajang pertukaran gosip, atau tempat jalan-jalan bagi para lord yang sedang meng’court’ wanita pujaannya.


3. Gretna Green
Bagi pembaca historical romance, Gretna Green bukan tempat yang asing bagi mereka. Bertempat di Scotlandia, Gretna Green merupakan surga bagi para lord dan lady yang hendak kawin lari. Syarat menikah di Gretna Green cukup sederhana. Dinikahkan di gereja desa dan kemudian ‘consumate’ pernikahannya di penginapan yang kabarnya cukup banyak di Gretna Green. Dan setelah itu, voila, tidak ada yang bisa membatalkan pernikahan mereka.

Biasanya adegan kabur ke Gretna Green ini diikuti oleh pengejaran yang dilakukan oleh pihak keluarga. Walaupun akhirnya lady yang kabur berhasil ditangkap kembali sebelum mereka sampai ke Gretna Green tapi sudah pasti bahwa nama si Lady sudah tercemar dan mau tak mau pihak keluarga tetap menikahkan putri mereka dengan laki-laki yang membawanya kabur. Kekhawatiran pihak keluarga biasanya adalah mereka mencurigai si laki-laki sebagai pemburu harta sehingga kalau ia meminang si lady kepada keluarganya akan jelas-jelas ditolak.


4. Mistress a.k.a perempuan simpanan
Nggak akan banyak-banyak saya bahas. Dari namanya aja udah jelas. Biasanya para lord memiliki seorang simpanan saat mereka bertemu dengan si lady tokoh utama. Para simpanan ini biasanya adalah kaum demi monde seperti artis panggung, penyanyi opera, penari atau malah kadang-kadang para janda bangsawan yang masih muda. Hubungan si Lord dengan simpanannya ini kemudian diakhiri saat si Lord sadar ia ternyata tertarik pada si lady tokoh utama.


5. Compromise Situation
Ditemukan dalam situasi yang mencurigakan membuat pernikahan antara tokoh utama menjadi lebih cepat. Biasanya konflik cerita adalah bagaimana keduanya kemudian menjalani pernikahan mereka dan membuatnya sukses. Pada compromise situation ini biasanya kadang malah kedua tokoh utama hanya kebetulan berada diruangan yang sama. Tetapi tanpa pendamping sehingga menimbulkan kecurigaan bahwa mereka sedang melakukan hal-hal yang tidak senonoh. Tapi banyak juga keduanya tertangkap karena sedang asyik bermesraan :)


6. Para Governess menikahi sang Lord
Tokoh governess atau pengasuh anak sering menjadi tokoh utama sebuah novel historical romance. Biasanya tokoh governess itu masih punya keturunan bangsawan tetapi keluarga mereka tidak memiliki harta sendiri sehingga terpaksa menopang kehidupannya dengan bekerja. Kebanyakan Governess ini memiliki tantangan dalam menghadapi lord majikan mereka.


Selain bersetting di Eropa, subgenre historical romance juga ada yang bersetting di Amerika. Para tokoh biasanya adalah para frontier, pemilik perkebunan, Indian berdarah campuran, koboi dan lainnya.

Terdapat banyak perbedaan antara novel historical romance yang bersetting di Eropa dengan  yang bersetting di Amerika.

Pada novel yang bersetting di Eropa kita menemukan kehidupan kelas atas yang glamor dengan pesta silih berganti, bahasa yang halus, dan sikap yang lebih terbuka.

Sedangkan novel historical romance yang bersetting di Amerika (western romance) biasanya bertempat di sebuah kota kecil dengan penghuninya yang berasal dari masyarakat kelas bawah. Bahasa yang digunakan juga lebih kasar dan terasa ‘udik’. Lingkup sosialnya juga lebih kecil dan lebih relijius dibandingkan dengan yang di Eropa. Para tokoh laki-lakinya merupakan seorang pekerja keras berbeda dengan para lord yang pantang terlihat sedang bekerja.

Dari novel historical romance versi Amerika ini saya paling suka kisah mengenai para frontier yang terkadang mesti mesan pengantin lewat pos saking sedikitnya populasi perempuan di kota mereka. Selain itu kisah-kisah tentang  para koboi dan Indian juga membuat saya berdebar.

Pembahasan mengenai western romance bisa dibaca di postingan teman saya sesama grup romance, Daneeollie disini.


Nah, itulah sedikit pembahasan saya mengenai subgenre historical romance. Apabila ada tambahan informasi silakan tulis di komen dibagian bawah ya :)

Oh ya, sudah pada ikutan giveaway grup romance? Giveaway bakal berakhir besok lho, cepetan ikutan ya dan dapatkan hadiah-hadiah menarik dari kam. Klik gambar untuk  menuju postingan giveaway ya :)

http://irasbook.blogspot.com/2015/04/atg-playing-around-with-romance.html



4 comments:

  1. wah aku suka deh postingan sub genre krn jd lebih paham mengenai genre tersebut. Postingannya keren, aku selama ini baca hisrom baru sedikit, cuma yg seri wallflower Lisa Kleypas, 1 seri Bridgerton dan yg westetn baru yg seri Comanche Moon.

    Belum kesampaian baca seri hisrom yg ada adegan pengantin dipesan via pos.

    ReplyDelete
  2. thank you Lina, hisrom emang genre favoritku jadinya semangat bikin sedikit keterangan mengenai hisrom :)
    walaupun baru sedikit baca, tapi yang udah kamu baca itu yang bagus-bagusnyo lho :)
    semoga makin tertarik ama hisrom ya...

    ReplyDelete
  3. Saya menyukai HisRom. Tapi sebelum baca postingan ini, ternyata aku belum begitu mengenal subgenre ini. Makasih Kak Ira artikelnya :)

    ReplyDelete
  4. sama-sama Siro, senang posting yang sedikit ini bisa membantu :)

    ReplyDelete